PMPTK SINERGIKAN PROGRAM DENGAN FORUM MEDIA

November 22, 2007

Di Taman Ismail Marzuki, Selasa 18 Juli 2007 Dirjen PMPTK, Fasli Jalal berdiskusi dengan Forum Media. Turut hadir pada kesempatan ini adalah Dharmaningtyas, pengamat pendidikan yang selalu produktif menghadirkan tulisannya di media cetak, para tokoh di media cetak, elektronik dan dunia maya dari Indo Pos, Jurnal Perempuan,  TVRI, dsb. Diskusi santai ini digelar di gedung HB Jasin sebagai salah satu sarana dialog yang diharapkan dapat mensinergikan antara kalangan media dan pemerintah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan mutu guru.

Sebagaimana disampaikan pada presentasi Bapak Joko Intarto dari Indo Pos Grup, bahwa seharusnya pemerintah dapat menggunakan media-media massa yang telah dikelola pihak swasta dengan professional untuk meningkatkan mutu pendidikan. Sampai saat ini masih sangat kecil pemanfaatan tersebut, padahal media massa telah memiliki berbagai fasilitas yang seringkali dipergunakan oleh kalangan pendidikan-non pemerintah secara langsung dan apabila pemerintah mempergunakan fasilitas tersebut tentunya dapat menghemat pembiayaan dan penyampaian informasi menjadi lebih efektif. Disebutkan juga bahwa motif utama pihak swasta turut serta dalam upaya peningkatan mutu pendidikan tentunya semata-mata hanyalah strategi bisnis dengan target-target yang disukai oleh masyarakat. Namun demikian, bukan tidak mungkin bila hal tersebut dilaksanakan bersama dengan pemerintah. Hal semacam ini tampaknya luput dari perhatian pemerintah.

http://www.pmptk.net/index.php?option=com_content&task=view&id=263&Itemid=1

google,11/5/2007 10:36:58

Lagi, Soal Reposisi dan Manajemen Pers Mahasiswa

November 22, 2007

Lima tahun lalu, saya bergabung dengan pers mahasiswa (persma). Dunia baru yang pada mulanya sangat awam dalam kehidupan saya, seorang lulusan sekolah menengah kejuruan yang kemudian memilih studi ilmu kesusasteraan di bangku perkuliahan. Namun dalam masa yang terbilang singkat itu, setidaknya untuk ukuran kematangan sebuah proses seorang yang bergelut dalam dunia pers, saya menemukan kenikmatan. Saya rela mencurahkan waktu yang lebih di komunitas ini disela-sela waktu studi saya di kampus yang singkat.

Lima tahun berproses, saya dihadapkan pada wacana soal reposisi persma: menjadi media komunitas kampus atau –seperti era sebelumnya—menjadi media pengontrol kekuasaan, baik di dalam kampus maupun keluar kampus (media alternatif). Dalam kategori yang pertama, persma cukup menjadi media sambung-rasa antar sivitas akademika, selain juga sebagai tempat mahasiswa belajar dunia tulis-menulis dan pers (laboratorium jurnalistik). Pada kategori kedua, persma dituntut untuk keluar dari komunitas, tak hanya mengcover isu-isu kampus, tapi juga mengamati kehidupan di masyarakat, isu politik yang lagi aktual baik dalam skala nasional maupun global, dan isu-isu lain yang terkait dengan kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap kepentingan rakyat kecil.

Lalu, ke mana persma sekarang harus menempatkan diri?

http://hanyaudin.blogspot.com/2007/04/lagi-soal-reposisi-dan-manajemen-pers.html

google,11/5/2007 10:32:18

Media Cetak Terancam “Cyber” Media

November 22, 2007

Jakarta, Kompas

Media cetak yang dianggap media tradisional dalam sepuluh tahun mendatang terancam dengan perkembangan cyber media. Paling tidak itulah yang saat ini terjadi pada media di Amerika. Meski kebutuhan akan informasi terus meningkat, namun keinginan untuk membaca media tradisional cenderung menurun.

Hal ini dikemukakan Prof Brian Brooks, Editorial Department Missouri School of Journalism dari University Missouri, dalam Workshop Media Management and Media Technology yang diselenggarakan Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI), Serikat Penerbit Suratkabar (SPS), Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS), bekerja sama dengan Kedutaan Besar Amerika dan Kelompok Kompas Gramedia (KKG) di Jakarta, Selasa (21/3).

Workshop yang dibuka ketua umum SPS Jakob Oetama itu juga menampilkan pembicara Pacific Editor Stars & Stripes, Lee Ewing, yang membawakan topik Managing to Survive and Strategic Planning dan panelis Makfuddin Wiraatmadja dari MPPI, Kemala Atmojo dari Majalah GAMMA, Arnold Seitlin dari Freedom Forum dan Lin Neumann dari Southeast Asian Press Alliance (SEAPA) dengan topik Management Issues.

Jakob Oetama ketika membuka workshop mengatakan, saat ini ada tugas besar yang dihadapi dunia usaha penerbitan dengan keterbatasan kapasitas yang dimilikinya. Tugas itu berkaitan dengan peran media dalam demokrasi dan bagaimana dunia media dapat bertahan menghadapi perkembangan teknologi.

“Satu-satunya yang bisa dikerjakan adalah membentuk kerja sama tim yang solid dan mau terus belajar. Kita harus sadar terhadap kemajuan teknologi informasi saat ini, dan harus mau belajar lagi dengan membuka pikiran dan mau terjun ke lapangan,” kata Jakob.

Masih menurut Jakob, media bukan sekadar bagaimana memproduksi suatu berita, tetapi juga berkaitan dengan marketing, manajemen finansial dan kepercayaan dari masyarakat yang menjadi pembacanya. “Oleh karenanya kita harus dapat membuka diri terhadap kritik dari masyarakat,” ujarnya.

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0003/22/dikbud/medi09.htm

google,11/5/2007 10:25:18

Manajemen Maskapai Rendah

November 22, 2007

JAKARTA, KOMPAS – Sebagian besar manajemen maskapai penerbangan di Indonesia dinilai masih memiliki pengalaman dan pengetahuan yang rendah mengenai prosedur penerbangan. Kondisi ini sangat berisiko mengingat pengaruh kebijakan manajemen terhadap proses penerbangan sangat besar.

Pengamat penerbangan Yaddy Supriyadi, Selasa (2/1) di Jakarta, menjelaskan, banyak direksi baru di industri penerbangan yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam dunia penerbangan.

“Padahal, pengetahuan mengenai prosedur penerbangan harus dimiliki semua pihak yang terkait dengan penerbangan. Human factors juga tidak hanya menyangkut individu pilot yang menerbangkan pesawat, tetapi juga manajemen penyelenggara penerbangan, airline, dan lingkungan kerja secara luas,” kata Yaddy.

Menurut dia, peningkatan pengetahuan manajemen maskapai terhadap prosedur penerbangan harus menjadi prioritas guna menekan angka kecelakaan pesawat terbang yang cukup marak terjadi di Indonesia. Terakhir adalah hilangnya pesawat AdamAir rute penerbangan Jakarta-Surabaya-Manado dengan nomor penerbangan KI 574, Senin, pukul 15.07 waktu Indonesia tengah.

Yaddy menjelaskan, dalam dunia penerbangan sudah ada kebijakan dan prosedur yang disusun secara baku. Prosedur-prosedur tersebut seharusnya tidak dilanggar karena bisa berakibat fatal.

Namun, karena minimnya pengetahuan mengenai hal tersebut, manajemen kerap melanggarnya. Padahal, dalam dokumen human factors, organisasi dan manajemen telah disebutkan bahwa kontribusi tindakan dan pernyataan direksi terhadap kecelakaan pesawat tidaklah kecil.

http://kompas.com/ver1/Ekonomi/0701/03/065220.htm

Google,11/5/2007 10:21:14

Manajemen media massa perlu ditingkatkan

November 22, 2007

Samarinda, Kompas – Belanja masyarakat Indonesia untuk media cetak saat ini masih sangat rendah. Data yang dimiliki Serikat Penerbit Surat Kabar menunjukkan, masyarakat Indonesia lebih banyak membelanjakan uang untuk membeli rokok dibandingkan membeli media cetak. Hal itu juga menunjukkan, pemasaran yang dilakukan perusahaan rokok jauh lebih berhasil dibandingkan dengan perusahaan media massa.

“Empat tahun lalu kami menemukan fakta, spending untuk surat kabar Rp 4,9 triliun per tahun. Spending untuk rokok Rp 150 triliun per tahun,” kata anggota Serikat Penerbit Surat Kabar Leo Batubara dalam Konvensi Nasional Media Massa di Samarinda, Kamis (8/2).

Konvensi digelar dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) yang akan digelar hari Jumat ini. Menurut rencana, peringatan HPN ini akan dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Leo menambahkan, kemampuan memasarkan media cetak tidak terlepas dari kondisi manajemen media massa. Dua tahun lalu, misalnya, hanya 30 persen media massa yang dinilai sehat secara bisnis.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama TransTV dan Trans7 Ishadi SK menyampaikan 10 kiat yang dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan manajemen media cetak dan media elektronik. Kiat-kiat tersebut antara lain perlu melakukan studi pasar yang komprehensif dan mendalam agar perencanaan bisnis akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

http://mediacare.blogspot.com/2007/02/manajemen-media-massa-perlu.html

google,11/5/2007 10:19:25

Jakarta Broadcasting School

November 22, 2007

Booming Industri televisi di Indonesia, yang ditengarai kehadiran 10 televisi swasta (RCTI, SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Trans TV, Metro TV, TV7, Lativi dan Global TV) dan menjamurnya televisi lokal/regional (JTV, Riau TV, Bali TV, dll) seiring dengan makin menguatnya wacana otonomi daerah, telah melahirkan tantangan baru bagi dunia pendidikan di negeri ini untuk menyediakan tenaga – tenaga profesional di bidang broadcasting. Bagaimanapun harus diakui bahwa booming industri televisi di Indonesia tidak dibarengi dengan tersedianya tenaga kerja siap pakai. Adalah tanggung jawab kampus untuk menjawab tantangan dan peluang ini.

Universitas Budi Luhur dengan bangga dan penuh dedikasi membuka beberapa program pendidikan dan pelatihan di bidang broadcasting (televisi dan radio) untuk menjawab antusiasme masyarakat untuk terlibat aktif di dunia penyiaran yang sarat dengan teknologi dan idealisme.

Dengan pengalaman puluhan tahun di bidang pendidikan, didukung oleh para pengajar dan instruktur profesional dari televisi/radio dari dalam dan luar negeri, Jakarta Broadcasting School adalah sebuah pilihan yang tepat bagi generasi muda Indonesia yang ingin terjun ke dunia broadcasting yang gemerlap dan penuh tantangan.

Jakarta Broadcasting School juga akan menjalin kerjasama dengan pelbagai lembaga penyiaran di dalam dan luar negeri untuk penyelenggaraan program diklat, maupun kesempatan http://cakra.bl.ac.id/web/www/fakultasakademi/jakarta-broadcasting-school/.

Google,11/5/2007 9:56:48

Pilihan Kelas Training

Semai Broadcast: Bandung Communication Training Center is The Best Place to be Great Communicator and Professional Radio Announcer, Reporter, Presenter/MC, Public Speaker, and Writer.

Dipersembahkan bagi Anda yang ingin terampil berkomunikasi atau terjun di dunia broadcast dan media massa: menjadi Penyiar Radio, Reporter, Presenter/MC, Public Speaker Profesional atau Orator Andal, Lancar Berbicara di Depan Umum dan Memukau Audience saat Presentasi atau Pidato, serta bagi Anda uang ingin menjadi Penulis/Kolomnis di Media, juga Penulis Buku.

Buktikan! Bersama kami Anda tidak perlu bertahun-tahun
duduk di bangku kuliah untuk terampil berkomunikasi
dan menjadi komunikator profesional.

PILIHAN KELAS:

  1. Announcer Class – Kelas Training/Diklat Penyiar Radio Profesional

  2. Public Speaking Class – Kelas Training Orator Andal, Lancaran Berbicara di Depan Umum, Ahli Pidato, Piawai Melakukan Presentasi.

  3. Writing Class – Mencetak Penulis dan Kolomnis Media Profesional

  4. Executive Class –Kelas Khusus Profesional atau Eksekutif dengan paket materi training: Communication Skill – Writing, Public Speaking, Presentastion Technique, Media Relation, Public Relation, Negotiation Technique, Debating Skill.

Coming Soon!

  1. TV Reporter Class – Kelas Reporter TV Profesional

  2. TV Presenter/MC Class – Kelas TV Presenter/MC

http://semaibroadcast.wordpress.com/2007/06/20/pilihan-kelas-training/

google,11/5/2007 10:01:17

TV Broadcasting

November 22, 2007

Multimedia Broadcast berhubungan dengan media televisi yang terdiri dari perpaduan antara multimedia aplikasi komputer dengan alat-alat yang bernuansa broadcasting. Di Indonesia banyak hadir televisi swasta yang telah memunculkan program-program acara yang cukup menarik untuk dinikmati. Dari mulai acara News, Sinetron, Film laga, Komedi, Hingga berbagai macam tayangan kuis yang kesemuanya itu menggunakan alat broadcast televisi yang bagus untuk standar televisi.
Multimedia Broadcasting memadukan antara unsur pengambilan sebuah gambar dan permainan sebuah effect kamera yang terdapat pada setting menu serta jenis kamera dan sebuah effect software komputer yang dimainkan oleh seorang animator. Dari perpaduan kedua unsur tersebut dapat menghasilkan output tampilan yang sangat mengagumkan dan mempunyai nilai jual sangat tinggi di dunia broadcasting.

Tidak mustahil jika semakin banyak channel televisi yang muncul di layar kaca maka semakin banyak pula Production House yang menawarkan jasa untuk memproduksi sebuah program acara yang kemudian akan di jual ke pihak televisi.

Penayangan sebuah program acara televisi bukan hanya tergantung pada konsep penyutradaraannya saja atau kreatifitas penulisan naskah, melainkan sangat bergantung pada kemampuan profesionalisme dari seluruh kelompok kerja di dunia broadcast dengan seluruh mata rantai divisinya (Naratama, 2004, hal 62). Dalam memproduksi suatu format acara Talk Show yang saat ini masih menjadi acara unggulan bagi para pemirsa televisi, diperlukan suatu kerjasama yang profesional antar setiap divisi satuan kerja produksi, serta alat produksi yang memenuhi syarat agar dapat menyajikan sebuah acara televisi Talk Show yang dapat memberikan nilai pendidikan, hiburan dan informasi untuk pemirsa televisi.

Meskipun satuan kerja produksi bekerja di bidang tugas yang berbeda, tetapi semuanya hanya mempunyai satu tujuan, yaitu menghasilkan karya produksi yang akan digunakan sebagai acara siaran dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Karena itu sebelum melangkah ke pelaksanaan produksi semua anggota kerabat kerja harus mendapat informasi yang cukup, sehingga semua kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan rencana produksinya serta agar tidak terjadi kesalahan yang fatal saat jalannya proses produksi.

http://bhanusrinugraha.wordpress.com/tv-broadcasting/

google,11/5/2007 9:51:32

Lowongan Recruitmen TransTV and TV7

November 22, 2007

Broadcaster Development Program (BDP) is a program from TV7 and Trans TV to educate and develop fresh graduates to be highly qualified broadcasters. It is a commitment from the Board of commissioners and Directors to conduct an annual regular program for them and has been done for 6 batches starting in 2001.
From this program, we already create and provide capable and skilful individuals in the area of broadcasting. It is already proven that many of our employees (from BDP graduates) are working in other TV stations either local or international, and occupy good position.
Starting this year TV7 join Trans TV. Since then, we have more young people to be trained.

TransTV and TV7 are rapidly growing stations in television industry and aiming to be the best in Indonesia. We challenge young, dinamic and innovative candidates to join us for the Broadcaster Development Program (BDP)

General Qualifications:
– Male/Female max 27 years old.
– Diploma III or university graduate
– Minimum GPA 2.75
– Creative, Ambitious, Hardworking, Assertive, Energetic
– Able to work in a fast paced environment
– Great interpersonal and communication skills

All candidates will be processed in the Selection and Training Program
BDP RECRUITMENT STAGES
– Selection of Administration
Only applicants who meet our recruitment are selected.
– Selection Test
First Test: General Knowledge and English tests
Second test: Psychological Tests
If you fail the first test, you cannot continue to the second test
If you fail the second test you cannot continue the interview process.
-Interview with HC & User
There are several interview sessions. First, you will be interviewed by HC and then you will be referred to user. Interview with user can be one or more.
– Medical Test
– BDP Training Program
– Placement of Position

BDP TRAINING STAGES
It is a 9 months intensive program which consists of 3 steps:
STEP ONE (Training Program)
– General Training Program
– Specialized training Program
– On the Job Training
STEP TWO (Contract Employees)
– A six months contract program
– Special assignment
* STEP THREE (Permanent Employees)
– Permanent Assignment

Every step will be carefully evaluated by a team of evaluator and will be terminated if they failed.
Please fill in the application form and CV latest by December 3rd 2006. http://datalowongankerja.com/jobvacancy/teknik/lowongan-recruitmen-transtv-and-tv7

Google,11/5/2007 9:44:22

LOWONGAN METRO TV

November 22, 2007

Saya mendapat pesan dari salah seorang melalui blog journalist bahwa sekarang ada peluang terbuka bagi Anda yang masih berminat masuk dunia televisi. Informasi ini bisa disimak langsung di situ Metro TV.

Kami mengundang tenaga-tenaga muda dinamis untuk mengisi posisi:

PRESENTER
Kualifikasi:

Pendidikan min S1, IPK min 2,75
Usia max 28 tahun
Lancar berbahasa Inggris (TOEFL 500)
Postur tubuh proporsional, dengan tinggi badan min.165 cm
Berpenampilan menarik, cameraface dengan vocal/suara yang baik (microphonic)
Diutamakan yang memiliki pengalaman jurnalistik dan penulisan naskah berita
* Harap sertakan foto postcard dalam beberapa posisi close up + tertawa

PRODUCER (PROD)
Kualifikasi:

Pendidikan min S1, IPK min 2,75
Usia max 35 tahun untuk Producer
Mampu berbahasa Inggris lisan dan tertulis
Berpengalaman di broadcast & jurnalistik
Berpengalaman sebagai Producer min 2 tahun

ASSISTANT PRODUCER (ASPROD)
Kualifikasi:

Pendidikan min S1, IPK min 2,75
Usia max 33 tahun
Mampu berbahasa Inggris lisan dan tertulis
Berpengalaman di broadcast & jurnalistik
Berpengalaman sebagai Assistant Producer min 2 tahun

REPORTER (REP)
Kualifikasi:

Pendidikan min S1, IPK min 2,75
Usia max 28 tahun
Lancar berbahasa Inggris (TOEFL min 500)
Poster tubuh proporsional, dengan tinggi badan min 165 cm
Berpenampilan menarik, cameraface dengan vokal/suara yang baik (microphonic)
Diutamakan laki-laki

CAMERA PERSON (CAM)
Kualifikasi:

Pendidikan min S1, IPK min 2,75
Usia max 30 tahun
Tinggi minimal 165 cm
Pengalaman di broadcast min 3 tahun
Tidak buta warna

ACCOUNT MANAGER (AM)
Kualifikasi:

Pendidikan min S1, IPK min 2,75
Usia max 30 tahun
Berpengalaman sebagai AE/Marketing dan mensupervisi team penjualan di broadcast atau agency iklan
Memiliki kendaraan pribadi

ACCOUNT EXECUTIVE (AE)
Kualifikasi:

Pendidikan min S1, IPK min 2,75
Usia max 27 tahun
Berpengalaman sebagai AE/Marketing di broadcast atau biro iklan
Memiliki kendaraan pribadi

Lamaran dikirim ke :

recruitment@metrotvnews.com
PT. Media Televisi Indonesia (MetroTV)
PO Box 1515/PLUS/JKB 11015

Sertakan :

Surat lamaran dan CV. Tuliskan kode jabatan di sudut kanan amplop
Lampirkan fotocopy ijazah beserta transkrip terakhir
Lampirkan foro diri terbaru ukuran postcard(khusus untuk Reporter)

http://www.journalist-adventure.com/?p=38

google,11/5/2007 9:39:46

Jurnalistik Berkelanjutan: Sebuah Jalan Tengah?

November 22, 2007

Gedung Pasca Sarjana, ITS Online – Blog merupakan salah satu media yang dianggap bebas di era digital seperti sekarang ini. Penggunanya atau yang sering disebut blogger dapat bebas menulis, menuangkan ide dan memberikan tanggapan-tanggapan terhadap fenomena yang terjadi ataupun hanya sekedar curhat. Dengan kebebasan yang ditawarkan, lalu apakah teknologi ini bisa menjadi media layaknya media jurnalistik?. “Lho kenapa tidak? medianya kan sudah ada! tinggal bikin liputan, wawancara orang, tambahkan foto beres! gak beda
dengan detik (www.detik.com, Red),” jelas Rane hafid dalam seminar kemarin.

Mengenai kebebasan yang  dalam media blog, Rane mengungkapkan bahwa hal ini ditawarkan kembali kepada tanggung jawab masing-masing dari blogger untuk menghargai apa yang ditulis. Dengan kebebasan itu pula, haruskah blog dibuat mengikuti kaidah jurnalistik? Rane yang juga salah satu penyiar radio di Singapura ini pun menjawabnya dengan, ” Adalah hak seseorang untuk membuat blog dengan cara apapun dan isi apapun, tapi sebenarnya ada prinsip-prinsip tak tertulis atau aturan sosial yang harus dipatuhi untuk membuat hubungan antar manusia bisa terus berjalan dengan baik”.

Tak kalah seru, Benny Chandra juga turut ambil peran memberikan komentar perihal fenomena blog apakah merupakan bagian dari jurnalisme ini. “Ada yang bilang blog adalah bentuk baru jurnalisme, sebaliknya ada juga yang berpendapat blog bukan jurnalisme karena artikelnya singkat-singkat dan terlalu banyak memasukkan unsur-unsur opini pribadi ketimbang objektivitas,” tandas pria yang juga tergabung dalam Cangkrukan Community, salah satu komunitas blogger di Surabaya ini.

 

http://ww.its.ac.id/berita.php?nomer=3294

google,11/5/2007 9:30